Jumat, 06 Mei 2011

Mengoptimalkan Fungsi KBIH


Sumber Republika, 
Peran Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) masih diperlukan. Bukan saja oleh jamaah haji, tapi juga Depag.
Berdasarkan UU Nomor 17/1999 tentang Penyelenggaraan Haji, pembinaan terhadap jamaah haji, mutlak dilakukan. Hal ini untuk mewujudkan kemandirian jamaah dalam melaksanakan ibadah haji. Sejak dari pendaftaran hingga pelaksanaan ibadah haji.
Untuk membina dan membimbing jamaah haji ini, penyelenggara haji dalam hal ini Departemen Agama (Depag) harus melibatkan unsur masyarakat. Dari sinilah kemudian lahir Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH). Saat ini terdapat sekitar 1.800 KBIH di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 1.300 di antaranya telah terdaftar dan terakreditasi oleh Depag, untuk memberikan bimbingan manasik kepada calon jamaah haji.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Kholil Ridwan mengatakan, keberadaan KBIH sangat dibutuhkan. ”Banyak jamaah haji yang ingin melaksanakan haji dan meminta agar dibimbing oleh ustadnya (melalui KBIH),” ujar KH Kholil, pembimbing manasik dari Hudaya Safari.
Ketua KBIH Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Kaspul Anwar mengatakan, KBIH berfungsi membina dan membimbing jamaah dari Tanah Air hingga Tanah Suci dan kembali lagi ke Tanah Air. ”Pembinaan dan bimbingan manasik yang biasa dilakukan KBIH sebanyak tiga tahap, yakni pembinaan pra haji, saat pelaksanaan haji dan sepulang haji,” ujar Kaspul.
Ketua KBIH Riyadhul Jannah Semarang, Drs H Ahmad Anas mengatakan, bagaimanapun keberadaan KBIH sangat dibutuhkan. Bukan saja oleh jamaah haji, tetapi oleh Depag sendiri. ”Bahkan banyak petugas dari Depag yang akhirnya ikut mengekor pada KBIH,” jelas Anas, kepada Republika.
Anas mengatakan, walaupun akhir-akhir ini banyak pihak yang menggugat keberadaan KBIH, peran dan fungsinya masih sangat dibutuhkan. ”Jumlah jamaah haji mencapai 200.000 orang. Sementara, petugas hanya jumlahnya sangat terbatas. Bahkan, seorang petugas haji memiliki kewajiban membimbing dan mengawasi satu kloter. Ini jelas tidak efektif,” ujarnya.
Mengenai himbauan agar KBIH cukup membimbing jamaah haji hingga embarkasi, KH Kholil Ridwan mengaku tidak setuju dengan kebijakan tersebut. Alasannya, peranan KBIH itu lebih banyak di lapangan (Tanah Suci). ”Kalau sampai di embarkasi, saya khawatir banyak jamaah yang akan kesulitan dalam mengerjakan prosesi ibadah haji selama di Tanah Suci,” ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan Ahmad Anas. Menurutnya, jika itu yang terjadi, ibarat anak, dia akan kehilangan panutannya. ”Ibarat ayam, dia kehilangan induknya,” filosofi Anas.
KH Kholil Ridwan, Kaspul Anwar, dan Ahmad Anas, menyatakan setuju kalau optimalisasi KBIH terus ditingkatkan. Namun, mereka juga mengharapkan Departemen Agama untuk tegas memberikan bimbingan dan arahan kepada KBIH. ”Tidak hanya sekedar pertemuan informal, yang kurang jelas arah dan tujuannya,” tegas Anas.
KH Kholil menambahkan, pihaknya juga setuju dengan langkah Depag yang mencabut izin dan melarang pembentukan pendirian KBIH baru. Sebab, selain sudah terlalu banyak KBIH, juga untuk menghindari makin banyaknya penipuan yang berkedok agama. ”Saya sudah buat edaran kepada Kakanwil di setiap provinsi agar tidak lagi mengeluarkan izin KBIH untuk musim haji mendatang,” kata Direktur Pembinaan Haji Muchtar Ilyas.
KH Kholil mengharapkan ada aturan tegas yang mengatur batasan maksimal biaya bimbingan kepada jamaah haji. ”Saya mengusulkan, maksimal antara Rp 2-3 juta per jamaah. Dan itu belum termasuk dam,” ujar Kholil.
(Reported by Rizka)

Megaproyek Masjidil Haram

Salah satu tempat yang pasti dikunjungi para jemaah haji, adalah Masjidil Haram. Mesjid yang bernilai sejarah tinggi itu saat ini sedang dalam proses perluasan. Renovasi yang masuk kategori mega proyek itu, disebut-sebut menjadi yang terhebat sepanjang dilakukan renovasi di beberapa bangunan dan lokasi di area ibadah haji.
Info haji terbaru
Jika sudah selesai direnovasi pada 2020 nanti, luas Masjidil Haram akan berubah lebih lapang karena ada penambahan halaman hingga 300 ribu meter persegi. Luas Masjidil Haram sendiri saat ini tidak lebih dari 365 ribu meter persegi. Itu artinya, jika renovasi selesai dilakukan, luasnya akan bertambah hampir dua kali lipat.
Sebagai gambaran, saat ini saja dengan luas yang sudah ada, jemaah yang bisa ditampung di halaman dan dalam masjid mencapai 2 juta orang. Jadi, bisa dibayangkan dari sekarang, berapa juta jemaah lagi yang bisa ditampung jika mega proyek itu benar-benar selesai.
Raja Abdullah, selaku penjaga dua kota suci (Khadimul Haramain), ingin menambah luas masjid kebanggaan umat Islam seluruh dunia itu hingga bisa menampung banyak lagi jamaah. Untuk melancarkan pelaksanaan mega proyek itu, digelontorkanlah dana sebesar Rp920 triliun. Dana sebesar itu, termasuk untuk membangun gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel-hotel baru di Makkah.
Info haji terbaru
Data yang dirilis Kementerian Urusan Kota dan Desa Arab Saudi, proyek perluasan yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi itu ternyata mencakup juga tempat parkir dan lokasi untuk beribadah Sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah. Di lokasi Sa’i, rencananya akan dibangun hingga bertingkat tiga.
Selain di Mekkah dan lokasi tersebut, pembangunan juga dilakukan di Mina, Muzdalifah dan Arafah. Tempat yang menjadi rangkaian untuk melaksanakan ibadah Haji itu dalam proyek tersebut akan ditata ulang. Untuk memudahkan para jamaah, akan dibangun juga jaringan kereta bawah tanah (Subway) yang akan menghubungkan antara Masjidil Haram hingga Arafah.
Pembangunan kembali kompleks Masjidil Haram dengan lokasi ibadah haji lainnya memang sangat luar biasa. Untuk gambaran saja, demi menyukseskan mega proyek itu, Pemerintah Arab Saudi dengan sengaja mengorbankan begitu banyak bangunan dan gedung pencakar langit yang sudah berdiri megah. Bangunan itu berdiri di areal 587.250 meter persegi di Mekkah yang masuk dalam kawasan penataan ulang.
Tercatat, bangunan yang terpaksa diruntuhkan itu, adalah Hotel Zahret, Hotel Darkum,Hotel Talal, Hotel Firdaus Umrah dan Hotel Firdaus Mekkah. Tidak hanya itu, hotel berkelas dunia yang jaringannya ada di hampir semua negara, juga terkena penggusuran. Mereka, adalah Hotel Sheraton dan Hotel Sofitel.






Paket Umrah Reguler 9 Hari

Paket Umrah Reguler 9 hari
Harga Paket : Rp. 15.000.000,-
Paket Sudah Termasuk :
1. Tiket Jakarta-Jeddah-Jakarta dengan Etihad Airways
2. Airport Tax Cengkareng
3. Transportasi Darat Selama di Arab Saudi
4. Manasik Umrah di Tanah Air
5. Akomodai Hotel Bintang 4
6. Visa Umrah
7. Makan Tiga Kali Sehari (Menu Indonesia)
8. Pembimbing yang Berpengalaman
9. Perlengkapan Ibadah Umrah ; Seragam, Kain Ihram, Mukena, Travel Bag
10. Air Zam-Zam (10 liter per jamaah)
11. Transport Cianjur-Jakarta-Cianjur

Paket Belum Termasuk :
1. Pembuatan Paspor
2. Fiskal Airport @ Rp. 2.500.000,- (jika tidak memiliki NPWP)
3. Keperluan Pribadi, Telephone, Laundry, Kelebihan Bagasi (Maks. 30 kg)
4. Tip untuk Pembimbing yang Bersifat Pribadi
5. Buku Kuning (Suntik Meningitis)


Syarat Pendaftaran :
1. Mengisi formlir Pendaftaran
2. Menyerahkan paspor yang masih berlaku selama 6 bulan, dengan nama terdiri dari 3 suku kata
3. Pas Foto Terbaru dan Berwarna (3 x4 = 4 Lembar ; 4 x 6 = 4 Lembar; latar belakang putih, tmpak 80%)
4. Surat nikah asli bagi suami istri
5. Kartu keluarga, Akta kelahiran, KTP
6. Buku Kuning (Suntik Meningitis)
7. Penyerahan doumen 30 hari seelum keberangkatan.

Info Lebih Lengkap, 
Hub : Kantor KBIH al-Khoiriyah 
Jl. Didi Prawira Kusuma No.138 Desa Maleber Kec. Karangtengah Kab. Cianjur
Contact Person : 
KH. Azam Zubaedi (081563172867)
Rizka (085861245921)






KBIH Al-Khoiriyah Menyelenggarakan Umroh Reguler dan Umroh Plus

KBIH Al-Khoiriyah menyelenggarakan Umrah Reguler dan Umrah Plus
Pemberangkatan setiap akhir bulan, Harga Bersaing mulai dari Rp. 14jt
info lebih lengkap :
Jl. didi prawira kusuma No.138 Maleber Karangtengah Cianjur (0263) 270863


Program Bimbingan KBIH al-Khoiriyah Cianjur

KBIH al-Khoiriyah cianjur menawarkan penyelenggaraan bimbingan manasik haji bagi para calon haji dengan sistem cepat dan praktis, dibimbing oleh narasumber yang menguasai manasik haji, baik secara teori maupun praktik, dengan cara :
1. bimbingan dilaksanakan dengan sistem praktis
2. bimbingan dilaksanakan 5-10 kali pertemuan
3. kami siap membimbing dari mulai pendaftaran dan kelengkapan-kelengkapan administrasi     hingga pelaksanaan ibadah haji
4. bimbingan ke tempat-tempat bersejarah di kota Mekkah dan Madinah
5. mendapatkan atribut dan ciri sebagai identitas jama'ah
6. mendapatkan buku bimbingan manasik dan perjalanan haji yang lengkap


KBIH Al-Khoiriyah berizin Resmi dari KANWIL KEMENAG JABAR

RESMI, BERIZIN DARI KEMENAG..DENGAN NOMOR...


Izin No : Kw.10.3/3/HJ.09/6803/2010